Thursday, February 23, 2017

Auto Search pada Tv Tidak Bekerja


Manual-searh dan Auto-search tidak bekerja atau tidak nyantol.

Sebenarnya bukan merupakan kerusakan mikrokontrol. Tetapi lebih banyak disebabkan karena mikrokontrol tidak terima sinyal pulsa-pulsa yang dibutuhkan untuk dapat bekerjanya auto search. Kerusakan lebih banyak disebabkan karena problem pada sirkit bagian Video-IF

Syarat agar auto-search dapat nyantol (dimemori) :

  • Mikrokontrol harus terima sinyal tegangan AFT dari bagian Video-IF (contoh gambar pin-10)
  • Mikrokontrol harus terima sinyal sinkronisasi horisontal dari bagian Video-IF (contoh gambar pin-27). Istilah lain yang sering digunakan untuk nama sinyal sinkronisasi ini adalah SD (sync detect), ID (indetification) atau sinyal Sync.

[clip_image002%255B4%255D.gif]

Lihat contoh ic LA76810 dibawah :

  • Sinyal AFT berasal dari pin-10
  • ·Sinyal SD berasal dari pin-22

[clip_image004%255B4%255D.gif]



Langkah-langkah pengecekan jika auto-search tidak bisa nyantol (manual search tidak mau stop)

  • Pastikan dahulu bahwa pada saat proses Auto-search atau Manual-search berlangsung semua siaran sudah terlihat diterima dengan bagus, tetapi chanel tidak dimemori atau siaran tidak nyantol. Kalau gambar belum terlihat normal, maka kerusakan bukan pada sistim Auto searh atau Manual searh. Kerusakan ada pada bagian Video-IF atau TUNER.
  • Pin AFT-in mikrokontrol tidak terima tegangan AFT dari IC Video-IF pin-AFT-out. Lacak jalur  sinyal tegangan AFT  dari IC Video-IF ke mikrokontrol. Kerusakan dapat juga disebabkan karena adjustment coil AFT (jika masih menggunakan coil AFT) yang tidak tepat pada 38.9Mhz sehingga mengakibatkan pin-AFT out tidak mengeluarkan tegangan. Salah adjustment pada menu  service-mode juga dapat menyebabkan problem ini.
  • Pin SD-in mikrokontrol tidak terima pulsa ID atau pulsa Horisontal-sync. Lacak jalur ini dari IC Video-IF.



Cara menguji jika sinyal AFT telah masuk ke mikrokontrol :

  • Ukur tegangan pada pin-AFT in mikrokontrol
  • Lakukan auto serch
  • Setiap terima siaran – tegangan harus bergoyang berubah dari mendekati 0v hingga 5v (atau sebaliknya)



Cara menguji sinyal ID sudah diterima mikrokontrol :

  • Ukur tegangan pada pin- ID in mikrokontrol
  • Lakukan auto-search
  • Setiap terima siaran – tegangan harus berubah. Model yang berbeda perubahan tegangan ada yang hanya 0.5v, tetapi ada pula yang lebih besar.



Pada IC One-chip jalur sinyal SDD maupun jalur AFT sudah tersambung secara internal didalam chip. Auto searh tidak kerja kemungkinan disebabkan karena  :

  • EEPROM data korup atau kesalahan adjustmen service-menu (misal Video IF diset pada frekwensi 38.0 dimana seharusnya pada 38.9)
  • Kerusakan part pada filter bagian IC Video-IF (pin- IF PLL filter)


Tanda-tanda Auto-search sudah bekerja dapat diamati pada “angka chanel” yang terlihat pada saat proses auto-search berjalan. Jika auto search sudah bekerja, maka angka chanel akan berubah dari1, 2, 3....dst setiap kali sebuah chanel dimemori.



Artikel Terkait:






sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Kerusakan Mikrokontrol pada Tv


Beberapa contoh problem kerusakan bagian mikrokontrol :

  • Hidup sebentar kemudian mati.
  • Pesawat kadang mati sendiri setelah dipakai beberapa lama, di power tidak mau hidup.
  • Pesawat mati sendiri setelah beberapa puluh menit hidup, dipower mau hidup lagi.
  • OSD tidak center dapat disebabkan karena :
  • Data error
  • Tombol front panel kalau ditekan hasilnya "ngaco"
  • Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning (biasanya berwarna hijau).




Hidup sebentar kemudian mati

Pesawat di “power” dapat hidup, tetapi  kemudian mati sendiri. Beberapa model kemudian disertai LED indikator yang kedip-kedip. Di tekan tombol “power” lagi tetap tidak mau. Tetapi jika  colokan listrik dicabut sebentar dan kemudian dipasang kembali, di “power” mau hidup sebentar dan kemudian tetap kembali mati.

  • Kerusakan ini bukan pada mikrokontrol, tetapi pada sirkit lain yang tidak beres.
  • Mikrokontrol kemudian akan “protek” mematikan pesawat secara otomatis karena adanya kerusakan tersebut
  • Sirkit protek antara satu model berbeda dengan model lainnya. Ada yang sederhana tetapi ada pula yang ukup rumit.
  • Beberapa model televisi banyaknya  kedip-kedip ini merupakan kode (blingking kode) yang sengaja dibuat untuk menunjukkan adanya kerusakan pada bagian-bagian lain dari TV. Setiap jenis kerusakan ditunjukkan dengan banyaknya kedip yang diulang-ulang. Informasi arti dari kode blingking dapat diperoleh dari masing-masing merk pabrikan.

Kemungkinan penyebab mati protek antara lain adalah :

  • Vertikal protek. Disebabkan karena bagian vertikal tidak kerja. Atau karena mikrokontrol tidak terima pulsa dari bagian vertikal out.
  • Ada bagian tertentu yang tidak mendapat suply Vcc. Dapat disebabkan karena ada part yang rusak short atau IC regulator yang rusak.
  • Software protek. Disebabkan kerusakan IC memori atau data korup
  • Over current protek (OCP)  karena arus B+ over
  • Over voltage protek (OVP) karena tegangan suply B+ over.
  • X-ray protek, disebabkan tegangan tinggi HV flyback over. Dapat disebabkan karena tegangan suply B+ atau karena kerusakan kapasitor resonan pada bagian horisontal out.
  • Jalur SDA/SCL  ada yang terputus atau short.




Pesawat kadang mati sendiri setelah dipakai beberapa lama

Power di-on-kan tidak mau lagi. Tetapi jika colokan listrik dicabut dahulu kemudian dipasang lagi , pesawat dapat di hidupkan normal lagi.
Kerusakan dapat disebabkan karena :

  • Over current protektor (OCP) aktip bekerja, dapat disebakan karena gambar tiba-tiba britnesnya over. Kurangi adjustment level sub brites atau mungkin ada kerusakan pada part OCP.
  • Beberapa model televisi  mempunyai menu "self diagnosis" . Dari menu ini dapat dilacak sejarah penyebab pesawat mati sendiri.



Pesawat mati sendiri setelah beberapa puluh menit hidup

Dan jika di “power on” dapat hidup lagi. Kemungkinan problem disebabkan karena :

  • Periksa dahulu fungsi “sleep” atau “auto shut off” mungkin aktip bekerja
  • Problem pada bagian power suply, dimana kadang tegangan stand-by 5v drops. Kerusakan biasanya disebabkan karena photocoupler mau rusak
  • Problem pada sirkit horisontal protektor (X-ray protek), yang menyebabkan horisontal osilator mati protek.



OSD tidak center dapat disebabkan karena :

  • Pada televisi model lama yang masih menggunakan osilator OSD. Coba adjust coil osilator OSD.
  • Pesawat televisi model lama kadang mempunyai trimer untuk adjust center OSD
  • Pesawat televisi yang sudah menggunakan teknologi I2CBus dapat diadjust lewat service- menu



Data error

Dapat terjadi pada saat TV dimatikan penulisan data kembali dari RAM ke IC ic eeprom terjadi kesalahan sehingga data ada sebagian yang rusak. Kejadian ini dinamakan "data korup" atau "data error". Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan berbagai macam problem, tergantung data bagian mana  yang hilang atau rusak.Kerusakan yang disebabkan data korup antara lain

  • Muncul tulisan "ERROR" pada saat TV dihidupkan Muncul gambar gembok, kunci atau tulisan "LOCK"" sehingga TV tidak dapat dioperasikan sama sekaliVolume suara satu strip langsung besar
  • Auto search tidak terima siaran
  • Chanel tidak dimemori saat Auto-searh  atau tidak nyantol . Atau saat Manual-search tidak mau stop.
  • Tidak ada suara atau suara desis , karena sistim suara berubah ke 6 atau 4.5 Mhz
  • Vertikal tidak penuh atau satu garis
  • Raster gelap/polos
  • Raster bergambar cross
  • Raster kedip-kedip
  • Jenis kerusakan yang sering terjadi pada setiap model atau merk berbeda-beda.

Memperbaiki data korup ada beberapa macam cara :

  • Buka "service mode" kemudian rubah data yang nilainya telah berubah
  • Buka "service mode" kemudian lakukan inisialisasi (semua nilai dikembalikan standard). Tidak semua pesawat mempunyai fasilitas seperti ini.
  • Ganti IC EEPROM dengan nomor part yang sama yang sudah di "pre-program". Dahulu IC yang sudah dipre-program hanya dapat diperoleh dari perwakilan service masing-masing merk. Tetapi sekarang sudah banyak toko yang menjual berbagai macam EEPROM dari berbagai merk dan model yang sudah di-preprogram, karena mereka sudah memiliki koleksi data-data dari berbagai macam EEPROM. Jika ada pembeli maka mereka tinggal meng-copy-kan data ke EEPROM kosong yang banyak dijual ditoko.
  • (Pada model tertentu). Ganti EEPROM dengan yang baru (kosongan). EEPROM akan diprogram otomatis jika pesawat dihidupkan.

Penyebab pasti data korup pada EEPROM ada macam-macam dan sulit dipastikan. Pabrikan hingga kini masih berusaha untuk membuat rancangan yang dapat mencegah terjadinya problem ini. Diperkirakan hal-hal dibawah ini yang dapat menyebabkan data korup.

  • Ada petir
  • Listrik mati tiba-tiba atau listrik sering hidup-mati
  • Tegangan listrik yang drops mendadak (walaupun hanya seper-sekian  detik)
  • TV dekat lampu neon kedip-kedip yang mau mati, Sinyal HP yang terlalu kuat dekat TV.
  • Flyback rusak mengeluarkan loncatan api



Tombol front panel kalau ditekan fungsinya "ngaco".

Tombol ditekan tidak sesuai fungsinya. Misalnya jika ditekan vol-up, tetapi hasilnya teve malahan mati. Problem ini umum terjadi pada sistim kontrol input analog yang menggunakan tegangan lewat pin key-in. Yang kacau kadang hanya satu tombol, tetapi kadang bisa beberapa tombol sekaligus.

Penyebabnya kemungkinan adalah :

  • Tombol touch switch kontak sudah kurang baik, sehingga ketika ditekan tegangan kontrol-input tidak sesuai.
  • Tegangan pada Key-in normal adalah sekitar 5v. Jika tegangan drops dapat menyebabkan semua tombol kacau perintahnya. Biasanya ada resistor yang nilainya molor.



Warna OSD nomor chanel berubah menjadi kuning (biasanya hijau).

Hal ini bukan merupakan kerusakan. Tetapi menunjukkan bahwa nomor chanel tersebut pernah dilakukan “fine tuning” secara manual. Nomor chanel yang pernah difine tuning otromatis AFT tidak kerja lagi.



Angka tombol chanel tertentu loncat

Bukan merupakan kerusakan. Problem disebabkan chanel yang terloncati SKIP di set pada posisi “on”. Chanel ini hanya dapat diakses dengan cara menekan langsung tombol angka pada remote. Untuk menghilangkan masalah ini maka seting SKIP dapat dirubah menjadi “off” kembali


Artikel Terkait:








sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Wednesday, February 22, 2017

Memahami Fungsi Tombol pada Remote Kontrol Tv



Memahami fungsi-fungsi kontrol pada tombol remote

  • Off timer atau sleep timer. Biasanya disertai pilihan “angka kelipatan 30 menit”. Jika diaktipkan TV otomatis mati sendiri setelah beberapa menit sesuai dengan seting.
  • On timer. Biasanya disertai pilihan angka kelipatan 30 menit. Jika diaktipkan maka TV akan hidup sendiri setelah beberapa menit sesuai  dengan seting
  • Auto-shut off. Jika diaktipkan maka TV akan mati sendiri jika siaran habis (selesai)
  • Child Lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel yang dikunci tidak dapat diakses menggunakan kontrol front panel. Tetapi pakai remote tetap bisa. Jika orang tua menginginkan anak-anak tidak nonton TV, maka orang tua tinggal menyimpan remotenya saja. Ada model tertentu Child Lock dikunci lewat remote dengan pass-word. Walaupun ada remote, orang lain tetap tidak dapat menghidupkan atau mengganti chanel kecuali dengan memasukan pasword dahulu.
  • Chanel skip. fungsi hampir mirip Child-lock. Jika diaktipkan maka nomor chanel bersangkutan tidak akan dapat diakses menggunakan tombol front panel, sebab nomor tersebut akan selalu diloncati. Chanel yang diskip hanya bisa diakses menggunakan remote.
  • Call atau On Screen atau Display. Jika ditekan maka OSD yang menunjukkan nomor chanel akan nampak terus. Jika ditekan sekali lagi akan hilang.
  • Mute. Jika tombol ditekan suara akan langsung vol minimum. Jika tombol ditekan lagi vol suara akan kembali pada posisi semula. Digunakan jika ada tilpon yang mesti diterima atau mau bicara dengan orang lain misalnya.
  • Quick View atau Return. Misalnya jika kita nonton chanel 6. Kemudian karena lagi ada program iklan kita pindah ke chanel 9. Jika kita tekan Q.view maka chanel akan lansung kembali ke chanel 6. Jika kita tekan lagi akan pindah ke chanel 9 lagi. Begitu seterusnya.
  • VSM atau PSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol kecerahan & kontras gambar seperti soft, normal, bright misalnya
  • SSM. Merupakan pilihan memori pengaturan kontrol karakteristik bass-trebel suara seperti music, vokal, film misalnya.
  • Color sistim. Untuk merubah sistim warna misalnya sistimNTSC, PAL, Secam. Jika salah pemilihan sistim color maka dapat menyebabkan warna hilang (gambar jadi hitam putih).
  • Sound sistim. Untuk merubah sistim suara bagian penerima misalnya sistim B/G, DK, atau I (sistim 5.5, 6, 4.5). Jika salah pemilihan sistim suara maka akan menyebabkan suara tidak ada, suara desis atau ngosos.

Artikel Terkait:









sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Mikrokontrol Sebagai Kontrol TUNER


Untuk memilih chanel yang diterima, mikrokontrol mengoutputkan sinyal kontrol yang terdiri dari :

  • Sinyal tegangan Band Switch - untuk memilih band VHF-L, VHF-H atau UHF
  • Sinyal tegangan tuning (VT) - untuk memilih nomor chanel. Suatu tegangan yang dapat berubah dari 4 ~ 0v dari mikrokontrol dirubah menggunakan dc amplifier sehingga menjadi tegangan yang dapat berubah dari  0 ~ 33V



Ada tiga macam sistim tegangan kontrol untuk pemilihan band-switch yang tergantung dari jenis Tuner yang digunakan :

1. Kontrol Band-switch sistim 3 kontrol-output analog, yaitu  kontrol pin VL, VH, dan U. Sedang tegangan tuning dioutputkan lewat pin-VT  tersendiri dari mikrokontrol

 
Pin-VL
Pin-VH
Pin-U
Band VL
H
L
L
Band VH
L
H
L
Band U
L
L
H

2. Kontrol Band -swich sistim 2 kontrol-output analog, yaitu  pin-Band sw1 dan pin-Band sw2. Tegangan tuning dioutputkan lewat pin-VT tersendiri dari mikrokontrol

 
Band SW 1
Band SW 2
Band VL
H
L
Band VH
L
H
Band U
H
H


3. Kontrol Band-switch sistim digital melalui 2 output  kontrol pin-SDA dan pin-SCL. Disini kontrol untuk tegangan tuning VT diouputkan bersama menjadi satu lewat kontrol data SDA


Artikel Terkait:








sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Kenapa mikrokontrol dinamakan ic program



Pertanyaan : Dari Chairul Awami rommielectronics@gmail.com

  1. Samakah IC UOC TDA9381PS yang dipakai teve merk LG, SAMSUNG dan SHARP ?
  2. Jika sama dimana letak perbedaannya ?
  3. Apakah ic Epprom-nya yang dipakai sama ?
  4. Apakah bedanya antara 24C02 dengan 24C04 misalnya ?

Jawaban :

  • Beda – perbedaan dapat dilihat dari deretan nomor yang ada dibelakangnya. Nomor dibelakang ini menunjukkan perbedaan isi data ROM (read only memori).
  • IC UOC terdiri dari bagian mikrokontrol dan bagian Video-IF-Horisontal/Vertikal Osilator. Yang berbeda ada bagian mikrokontrol-nya saja – yaitu pada “isi program” pada bagian ROM (read only memori) yang ada didalam mikrokontrol. Tergantung juga dari isi programnya – fungsi dari beberapa nomor pin-nya juga tidak sama. Misalnya untuk pin-protek antara merk satu dengan lainnya bisa berbeda nomor kakinya.
  • IC eeprom yang dipakai sama (ic kosongannya) – tetapi “isi programnya yang berbeda”. Isi rogram dibuat oleh masing-masing pabrik pemakaianya.
  • Tergantung dari fasilitas yang dimiliki sebuah teve, maka kapasitas eeprom yang dibutuhkan tidak sama. Misalnya jika teve memiliki banyak fasilitas seperti kalender, macam-macam game, service menu – tentu saja membutuhkan eeprom dengan kapasitas penyimpanan data yang lebih banyak  dibanding teve model lama yang hanya membutuhkan memori untuk menyimpan data chanel dan volume saja. C04, C08, C16 menunjukkan besarnya kapasitas memori eeprom.



Memahami ic mikrokontrol lebih lanjut

  • Bagi mereka yang pernah belajar atau praktek membuat robot, tentu sudah sangat paham tentang masalah ini, karena sebelum dipakai pada teknik televisi mikrokontrol awalnya sudah digunakan pada otomatisasi kontrol-kontrol mesin robot mekanik
  • Dinamakan mikrokontrol – karena ic ini memang digunakan sebagai jantungnya untuk mengatur atau mengkontrol suatu fungsi-fungsi tertentu. Misalnya kalau dalam teknik televisi untuk mengatur on-off, volume, color dll. Kalau dalam teknik Audio-compo untuk mengatur play, stop, tuner, DVD, dll. Kalau dipakai dalam teknik robot mobil misalnya dipakai untuk kontrol maju, mundur, belok kiri, belok kanan dll.
  • Dinamakan ic program – disebabkan pada awalnya ic ini tidak dapat digunakan untuk apapun sebelum di-isi ”program” tertentu sesuai dengan maksud penggunaannya (atau dinamakan ic program kosongan).
  • Awalnya pabrik ic hanya menyediakan ic kosongan yang memiliki pin Vcc, Reset, Osilator, SDA dan SCL (pada merk berbeda semua fungsi-fungsi ini nomor pin sama).
  • Kemudian juga disediakan pin lainnya untuk dapat digunakan sebagai pintu-masukan (input) atau juga dapat digunakan untuk pintu keluaran (out). Penggunaan nomor pin ini semua tergantung dari selera pengguna. Oleh karena itu penggunaan nomor pin Power, Key-in, Protek dll, antara satu merk dengan merk lainnya bisa berbeda.
  • Menggunakan PC komputer serta dengan program tertentu (soft ware) -  ic kosongan ini kemudian dapat diisi dengan program tertentu sesuai kehendak yang akan menggunakannya.
  • IC program kosongan ini harganya relatip mahal. Oleh karena itu kemudian ic mikrokontrol yang telah diisi program ini dapat di-copy-kan (diperbanyak) ke pabrik pembuat ic  yang bersangkutan, sehingga ic program copy-an ini harganya jauh bisa lebih murah.
  • Bedanya ic kosongan dan ic copy-an – Kalau ic kosongan isi program dapat dirubah-rubah. Maka ic copy-an isi programnya sudah fixed tidak dapat dirubah dan disimpan dalam ROM.
  • Mikrokontrol yang biasa kita gunakan berisi 2 macam memori, yaitu ROM dan RAM. ROM menyimpan data yang dibuat oleh pabrikan agar mikrokontrol dapat berfungsi sesuai yang dikehendaki (data tdk dapat diubah). RAM berisi data sementara saja dan isinya dapat dirubah-rubah.
  • Contoh data RAM adalah : data seting service menu, data seting color, kontras, volume dan lain-lain.
  • Data yang ada didalam RAM ini ketika pesawat dimatikan - maka akan selalu dipindahkan (re-write) ke eeprom untuk disimpan.
  • Ketika pesawat dihidupkan - maka data dari eeprom akan di-copy-kan atau ditulis ke RAM mikrokontrol. Oleh karena itu dalam keadaan pesawat masih hidup, kemudian jika seumpama ic eeprom dicabut. Maka teve masih dapat berfungsi secara normal, karena data eeprom sudah disimpan didalam RAM.



**********************




  • Kalau pengin lebih memahami masalah ic program ini dapat belajar ke Pak Dede Digitalmas – dia jagonya ( iya betul ta…..pak Dede !)
  • Jadi misalnya kita punya IC TDA9381 kosongan – maka kita dapat program sendiri mau dipakai untuk Samsung atau Polytron atau lainnya.
  • Syaratnya untuk dapat melakukan ini harus punya PC komputer, program komputer (soft-ware), dan copy-an isi program dari mikrokontrol yang merk bersangkutan. Tetapi perlu diingat – melakukan ini berarti melakukan pembajakan.
  • Untuk dapat meng-copy data ic program – setiap merk “soft-ware” nya belum tentu sama.




Artikel Terkait:







sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Menguji dan Penyebab Mikrokontrol Tidak Bekerja


Menguji apakah mikrokontrol sudah bekerja.

Cara yang paling mudah untuk menguji apakah mikrokontrol sudah bekerja adalah dengan menggunakan Remote-kontrol.

  • Hidupkan teve
  • Ukur tegangan pada kaki pin-POWER . Tegangan terukur mungkin “4v” ( atau sebaliknya “0v”).
  • Tekan tombol “POWER” pada remote – tunggu sebentar, maka tegangan pada pin-POWER akan berubah dari 4v ke 0v (atau sebaliknya).
  • Tekan ulang tombol “POWER” – tunggu sebentar, maka tegangan pada pin-POWER akan berubah lagi seperti semula.

Catatan :

  • Pin-POWER pada mikrokontrol kadang diberi nama STAND-BY atau ON-OFF.





Kemungkinan yang dapat menyebabkan mikrokontrol tidak atau belum kerja.

  • Tidak ada tegangan suply Vcc +5v, disebabkan karena regulator suply 5v rusak
  • Tidak ada tegangan +5v pada pin-RESET, disebabkan karena sirkit reset rusak
  • Tidak ada tegangan (sekitar 1 hingga 2v) pada pin-X tal in/out, disebabkan karena ic mikrokontrol rusak.
  • X-tal osilator rusak.
  • Tidak ada perintah INPUT dari remote kontrol, disebabkan karena remote PRE-AMP rusak.
  • Tidak ada perintah input dari tombol lewat pin-Key in, disebabkan karena tombol-2 pada front panel rusak atau jalur putus Key-in putus, atau ada resistor pada sirkit kontrol yang putus.
  • Jalur sinyal SDA/SCL dengan ic memori ada yang putus atau short.
  • Tegangan pada pin SDA/SCL (sekitar 5v) drops disebabkan resistor pull-up yang dihubungkan ke jalur +5v putus (atau nilai molor) atau ic memori rusak short
  • Data error pada ic memori atau ic memori rusak.
  • IC memori pernah diganti dengan ic lokal kosongan.
  • Kalau hal-hal seperti diatas sudah diperiksa bagus, maka kemungkinan terachir adalah ic mikrokontrol yang rusak.

Perintah power-on pada pesawat teve ada yang dimemori dan ada pula yang tidak dimemori.

  • Pada jenis pesawat dimana power-on di-memori – ketika pesawat yang dalam keadaan masih hidup colokan listrik dicabut – maka ketika colokan listrik dipasang kembali pesawat otomatis akan langsung hidup lagi.
  • Pada jenis pesawat dimana power-on tidak dimemori – maka setiap kali colokan listrik dilepas – maka ketika colokan listrik dipasang kembali, maka pesawat selalu kembali dalam kondisi stand-by.

Untuk model-model teve penggunaan fungsi kontrol “POWER” bisa berbeda-beda, tetapi secara umum digunakan untuk :

  • Mengontrol hidup-mati tegangan suply untuk bagian horisontal osilator (H. Start atau H Vcc)
  • Mengontrol naik-turun tegangan keluaran sekunder bagian regulator power suply. Saat stand-by tegangan B+ dibuat serendah mungkin. Hal ini bertujuan untuk saving power. Dan pada saat power-on tegangan B+ baru naik ke normal
  • Mengontrol hidup-mati tegangan suply B+ atau tegangan AC input lewat sebuah “Relay kontrol”. Akan terdengar bunyi cetak-cetik jika tombol “power” dimainkan.





[image5.png]


  • Lihat contoh gambar ke.1 diatas
  • Disini lewat transistor V703 dan V552, kontrol “power” digunakan untuk kontrol “on-off” transistor V554A.
  • V554A digunakan untuk kontrol hidup-mati tegangan ST 5v2 dan ST 12v
  • Tegangan ST 10v digunakan untuk mensuply ke H Vcc.



[image[33].png]


  • Lihat contoh gambar ke.2 diatas
  • Tegangan kontrol “power” digunakan untuk mengontrol agar pada saat stand-by tegangan B+ rendah, dengan cara mengontrol perubahan arus yang melalui photocoupler.
  • Pada saat “stand-by” basis Q804 ada tegangan sekitar 0.7v.  Akibatnya kolektor-emitor seakan seperti dishort. Arus photocoupler akan mengalir melalui photocoupler pin-1 >> pin-2 >> D808 >> langsung dishort ke ground lewat Q804. Dan tegangan B+ akan drops dibawah normal.
  • Pada saat “power-on” basis Q804 tegangan berubah menjadi nol. Kolektor-emitor berubah menjadi off (open). Dan arus photocoupler akan ganti melalui SE110 lewat pin-3 ke ground pin-2 dan arusnya berubah menjadi lebih kecil. Dan akibatnya tegangan B+ akan naik pada kondisi normal.



Artikel Terkait:












sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Cara Kerja OSD pada Tv



OSD (On Screen Display) dibangkitkan oleh sirkit Karakter Generator yang ada didalam  setiap chip mikrokontrol yang merupakan gudang pembangkit macam-2 huruf karakter seperti yang ada pada tombol mesin ketik serta berbagai macam bentuk gambar grafis. Misalnya bentuk gambar grafis Volume, kontras, color, britnes.

Karakter generator membutuhkan bantuan sinyal pulsa-pulsa seperti dibawah ini untuk dapat menampilkan OSD.

  • Pulsa  Horisontal Sync (HS) yang diperoleh dari pulsa flyback (pin-AFC).
  • Pulsa Vertikal Sync (VS) yang diperoleh dari ic Vertikal-Out.
  • Osilator OSD - untuk membangkitkan pulsa-pulsa clock yang dibutuhkan karakter generator. Osilator OSD tidak menggunakan X-tal tetapi menggunakan sirkit LC (coil dan kapasitor). Pada teve model baru Osilator OSD sudah tidak dijumpai lagi, karena pulsa-pulsa clock untuk OSD dapat diturunkan dari osilator sistim

Pulsa HS dan VS ada yang langsung diinputkan ke mikrokontrol. Tetapi ada yang dilewatkan pada transistor inverter (pembalik polaritas pulsa). Contoh gambar adalah transistor V704 dan v705.

[clip_image002%255B4%255D.gif]

Keluaran atau output karakter generator adalah :

  • Data OSD  Red,
  • Data OSD Green,
  • Data OSD Blue. 
  • Sinyal Fast Blank yang merupakan sinyal yang digunakan untuk menggerakkan switch kecepatan tinggi yang ada di ic Video-chroma. Didalam ic chroma antara gambar teve dan data OSD sebenarnya ditampilkan secara bergantian dengan kecepatan tinggi, dengan tujuan agar tampilan OSD lebih jelas

[clip_image004%255B4%255D.gif]

  • Misalnya jika tampilan OSD berwarna  putih, maka semua pin-OSD R-G-B out ketiganya akan mengoutputkan data. Bila tampilan OSD hijau, maka yang mengoutputkan data hanya pin-Green saja.
  • Data OSD RGB dari mikrokontrol dicampur dengan sinyal gambar RGB pada ic jungle melalui switch kontrol Tv/Ext (contoh gambar adalah pin-51/52/53)
  • Switch Tv/Ext merupakan switch kecepatan tinggi yang dikontrol on-off oleh sinyal F/B (Fast Blank) dari mikrokontrol (contoh gambar adalah pin-53)

[clip_image006%255B11%255D.gif]



Kerusakan jika OSD tidak muncul

  • Disebabkan mikrokontrol tidak terima salah satu sinyal VS atau HS
  • Periksa jalur sinyal VS dari bagian Vertikal-out ke mikrokontrol
  • Periksa jalur sinyal HS dari flybak (pin-AFC) ke mikrokontrol
  • Jalur F/B mungkin terkunci pada 0v (atau short ke ground)

Artikel Terkait:








sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Tuesday, February 21, 2017

Cara Kerja Mikrokontrol pada Tv



Secara garis besar mikrokontrol terdiri dari bagian-bagian :

  • Input port - atau pintu masukan
  • Output port - atau pintu keluaran
  • CPU (Central Processing Unit)
  • ROM (Read Only Memori)
  • RAM (Read Adress Memori)
  • Osilator sistim
  • Karakter Generator (pembangkit On Screen Display)
  • Reset
  • Eeprom (memori)



Input-port

Merupakan pintu masukan untuk memberikan perintah-perintah ke mikrokontrol. Ada beberapa sistim input yang dijumpai pada mikro kontrol.

  • Sistim matrik, yaitu sistim yang banyak dijumpai pada teve model lama dan sudah banyak ditinggalkan karena masih sedikit rumit. Disini ada beberapa jalur kontrol-output (Ko1, Ko2, Ko3......) yang dimatrik dengan beberapa kontrol-input (Ki1, Ki2, Ki3......). Macam-macam jenis perintah dibuat dengan menghubungkan salah satu kontrol-output dengan salah satu kontrol-input dengan touch-switch.
  • Sistim Analog, disini perintah masukan berupa "tegangan" yang di-inputkan pada salah satu input port. Beberapa macam perintah dapat dimasukkan lewat satu pintu masukan, seperti yang umumnya digunakan pada kontrol front panel televisi. Dengan sirkit pembagi tegangan beberapa perintah diinputkan lewat input port Key-in (lihat contoh gambat dibawah). Umumnya pesawat teve hanya menggunakan satu pintu Key-in.
  • Sistim serial data, digunakan untuk memasukkan perintah-perintah yang diterima dari Remote Receiver dan komunikasi antara mikrokontrol dengan ic lainnya (SDA)

Macam-macam jenis masukan pada mikrokontrol pesawat televisi :

  • Key-input , untuk memasukkan data perintah analog dari tombol front panel
  • Infra Red input, untuk masukan perintah yang diterima dari remote yang merupakan serial data
  • AFT-in, merupakan masukan untuk tegangan AFT yang digunakan untuk mengatur Automatic Fine Tuning dan untuk proses Auto-search.
  • Indentifikasi (ID), menerima masukan sinyal Horisontal Sync dari sinyal video sairan yang diterima. Digunakan untuk proses Auto-search dan untuk kontrol muting suara dan gambar (blue back) jika tidak terima siaran. Nama lain yang kadang digunakan untuk masukan ini adalah SD (sync detect).
  • Protek-in, merupakan masukan yang akan memberikan perintah mematikan-kan power secara otomatis jika ada problem pada bagian sirkit lain teve.
  • Horisontal Sync (HS), merupakan masukan pulsa dari flyback yang diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
  • Vertikal Sync (VS), merupakan masukan pulsa dari sirkit Vertikal-out yang diperlukan untuk bagian karakter generator OSD
  • SDA, merupakan port input sekaligus output untuk data komunikasi menggunakan serial data dengan ic lain.
  • Reset, merupakan port-input yang akan menerima tegangan reset dari sebuah sirkit reset.
  • Eeprom, merupakan komponen eksternal yang digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan agar mikrokontrol dapat berfungsi.



CPU (Central Processing Unit)

Merupakan jantung dari mikrokontrol yang berfungsi sebagai pengolah data. Data-data dari input-port diproses untuk dibaca, disimpan, diproses dan kemudian disalurkan ke masing-masing bagian dari output-port sesuai perintah yang diberikan

Output-port

Merupakan hubungan keluar untuk memberikan perintah dari mikrokontrol kebagian sirkit lain sesuai dengan perintah yang diterima input port
Bentuk sinyal output-port ada beberapa macam.

  • PWM (Pulse Wave Modulation), yaitu merupakan output  yang berbentuk tegangan analog yang dapat berubah naik-turun dan dapat diukur menggunakan voltmeter. Misalnya kontrol output untuk tegangan tuning (VT).
  • Tegangan diskrit yang dapat berubah “High” atau “Low” (5v atau 0v). Misalnya kontrol yang digunakan untuk kontrol Band Switch, kontrol TV/AV. Tegangan ini dapat diperiksa dengan voltmeter
  • Serial data (SDA), merupakan sistim komunikasi data digital dimana beberapa macam jenis perintah dapat disalurkan lewat satu pintu keluaran/masukan. SDA membutuhkan pulsa pembantu untuk sinkronisasi sistim kerjanya yang dinamakan serial-clock (SCL). Hampir semua televisi saat ini menggunakan sistim ini karena sirkit dan perkabelan menjadi sangat sederhana. SDA bisa dilihat menggunakan osiloskop

Macam-macam output-port dari mikrokontrol.

  • Power on-off atau St-by, merupakan kontrol untuk menghidupkan atau mematikan teve. Ada model-model yang menggunakan tegangannya “0v” pada saat stand by dan "5v" saat pesawat hidup. Tetapi ada pula yang menggunakan cara sebaliknya.
  • Kontrol band switch ke tuner untuk pengaturan pemilihan band VHFL, VHFH, UHF
  • Kontrol tuning ke tuner (VT) yang merupakan tegangan yang dapat berubah dari nol hingga 32v
  • Kontrol pemilihan TV/AV, umumnya jika terima TV outputnya “0v” dan jika pada posisi AV outputnya “5v”
  • SDA, merupakan output-port digital untuk berbagai macam kontrol. Port ini dipakai sekaligus sebagi port input ke mikrokontrol
  • SCL, pembantu pulsa SDA sebagai sinyal sinkronisasi data
  • Red, Green, dan Blue OSD output, merupakan data OSD dari mikrokontrol untuk dicampur dengan sinyal gambar teve.
  • Fast Blank, merupakan pengendali switch kecepatan tinggi untuk pencampuran antara data OSD dengan gambar teve.

Macam-macam output-port yang mungkin masih dijumpai pada TV model lama :

  • Kontrol gambar analog ke bagian Video-chroma (misal kontrol kontras, warna, britnes)
  • Kontrol suara analog ke bagian Audio (misal kontrol vol, mute)
  • Kontrol sistim warna analog PAL/NTSC atau 50/60




ROM (Read Only Memori)

Adalah merupakan jenis memori data yang sudah berisi program tertentu dan hanya dapat “dibaca”. ROM yang ada didalam chip mikrokontrol digunakan untuk menyimpan data-data "program kerja" untuk menjalankan CPU dalam mengolah data. Tanpa ada isi data program kerja maka  mikrokontrol tidak dapat digunakan sama sekali. Program kerja pada  mikrokontrol dirancang oleh desainer teve sesuai dengan keinginan mereka. Mikrokontrol biasanya mempunyai nomor part yang terdiri dari 2 bagian. Nomor part yang bagian belakang (belakang tanda -) menunjukkan isi program-kerja yang disimpan didalam ROM.



RAM (Read Address Memori)

Merupakan jenis memori yang dapat dibaca, dihapus dan ditulis ulang isi datanya untuk disimpan sementara yang ada didalam mikrokontrol. RAM yang ada didalam chip mikrokontrol berfungsi untuk menyimpan sementara data dari eeprom yang ada diluar mikrokontrol. Setiap kali pesawat dihidupkan data dari eeprom dibaca CPU dan ditulis kedalam RAM. Dan setiap kali pada saat dimatikan data dari RAM ditulis kembali kedalam eeprom. Hal ini dilakukan sehingga perubahan-perubahan seting terachir yang telah dilakukan pemakai selalu disimpan dalam eeprom. Contoh adalah data program chanel, seting volume, kontras, britnes.



OSILATOR SISTIM

Merupakan pembangkit pulsa (clock generator) yang diperlukan mikrokontrol agar dapat bekerja. Frekwensi osilator ditentukan oleh eksternal X-tal. Umumnya frekwensi yang digunakan merupakan kelipatan dari frekwensi 4Mhz. Makin tinggi frekwensi yang digunakan, makin cepat kerja mikrokontrol dalam mengolah data

clip_image002



Tegangan “RESET’

Digunakan untuk mengembalikan (me-reset) agar semua sirkit digital yang ada didalam mikrokontrol dikembalikan pada posisi awal. Tegangan input reset untuk pesawat televisi umumnya merupakan tegangan "low". Pada saat pesawat dihidupkan pin-RESET ditahan sesaat agar tegangannya tetap 0v, sebelum kemudian mendapat tegangan sekitar 4 hingga 5v.

Sirkit reset sederhana hanya menggunakan komponen sebuah resistor dan sebuah kapasitor elko saja. Sedang sirkit yang lebih sempurna menggunakan sirkit transistor dan diode zener, atau menggunakan jenis ic.

[clip_image004%255B4%255D.gif]

contoh sirkit RESET yang menggunakan transistor.



EEPROM (Electric Erasable Program Read Only Memory)

Adalah merupakan jenis eksternal memori yang dapat dibaca, dihapus dan diganti isi datanya menggunakan pulsa elektris. Eeprom tidak membutuhkan tegangan back-up untuk menyimpan data dan mampu bertahan menyimpan data hingga 10 tahun.
Sebelum ada eeprom, ic memori dahulu ada yang memerlukan bateri untuk back-up agar data tidak hilang. Ada pula yang membutuhkan tegangan (-) 28v untuk menulis dan menghapus data.

Eeprom digunakan untuk menyimpan data :

  • Data konsumen, yaitu data yang dapat dirubah-rubah oleh konsumen pemakai, misalnya nomor program chanel, seting kontras, britnes, warna, dan volume
  • Data adjustment pabrik, data berbagai adjustment yang berhubungan dengan sirkit televisi. Dengan memasukkan dengan kode-kode tertentu (Service Mode)  teknisi dapat merubah isi data ini. Misalnya data white-balance, sub-kontras, AGC dll
  • Data program kerja mikrokontrol, merupakan data yang memberi perintah bagaimana mikrokontrol harus bekerja. Data ini kalau sampai berubah atau cacat dapat menyebabkan teve tidak berfungsi. 

Kemampuan ic memori dalam menyimpan data ditunjukkan pada angka bagian belakang yang tertera pada ic tersebut. Umumnya merupakan kelipatan dari angka 4 (misal 24C04, 24C08, 24C16).  Jika pesawat memiliki banyak fasilitas seperti misalnya kalender, game maka makin besar kemampuan menyimpan data memori yang dibutuhkan.

Hal-hal yang perlu dipahami tentang eeprom

  • Eeprom diproduksi dengan kondisi kosongan, kemudian dipabrik baru diisi dengan program.
  • Eeprom yang dijual diluaran merupakan eeprom kosongan.
  • Beberapa model teve ada yang dapat diganti langsung dengan eeprom kosongan dan secara otomatis akan diisi sendiri oleh ic program.
  • Ada beberapa model teve dapat diganti dengan eeprom kosongan, tetapi membutuhkan prosedur tertentu agar dapat terprogram sendiri secara otomatis (dinamakan inisialisasi)
  • Ada beberapa model teve yang harus diganti dengan eeprom yang sudahdiprogram dari pabrik (pre-program). Kalau teve jenis ini dipasang eeprom kosongan maka teve mungkin dapat menyala tetapi raster tetap gelap atau muncul kode “error”



Teknologi I2Cbus (Inter-Intergrated Circuit Bus line)

Merupakan konsep sistim "komunikasi data" antar beberapa ic menggunakan 2 kabel, yaitu  SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock) yang diperkenalkan pertama kali oleh Philips.

  • Serial Data digunakan komunikasi data dua arah. Misalnya mikrokontrol dapat mengirim data volume, kontras, color ke ic video-chroma. Sebaliknya ic video-chroma dapat mengirim data ke mikrokontrol, misalnya data bahwa telah diterima sinyal suara stereo NICAM sehingga mikrokontrol dapat menampilkan OSD pada layar. 
  • Serial Clock dibangkitkan oleh osilator sistim mikrokontrol dan dikirim ke ic lainnya. Sinyal ini diperlukan sebagai sinyal pembantu komunikasi data agar sinkron.





[clip_image006%255B8%255D.gif]


  • Gambar diatas adalah contoh kontrol input sistim analog untuk memberikan perintah-2 dari kontrol front panel teve.
  • Sirkit terdiri dari serial resistor yang digunakan sebagai voltage devider (pembagi tegangan)
  • Jika salah satu tombol kontrol ditekan, maka pada pin-Key input mikrokontrol tegangannya akan berubah sesuai dengan tombol yang ditekan



[image%255B3%255D.png]


  • Gambar diatas merupakan contoh kontrol perintah input sistim matrix yang kadang masih dapat diketemukan pada teve model lama.



Artikel Terkait:










sumber:
marsonotv.blogspot.co.id

Memahami Mikrokontrol Tv


Istilah lain yang digunakan untuk menyebut nama mikrokontrol adalah ic Program, Micom (MicroComputer) atau MCU (Micro Computer Unit).

Sebelum diperkenankan teknologi mikrokontrol pada bagian depan front panel teve harus dipasang banyak berbagai macam kontrol yang menggunakan beberapa buah push-switch dan potensiometer (VR =variable resistor). Semuanya itu tentu membutuhkan sirkit per-kabelan yang cukup rumit. Dengan digunakannya teknologi mikrokontrol semuanya ini berubah menjadi lebih sederhana, peng-operasian menjadi lebih gampang serta banyak keuntungan tambahan lain yang diperoleh.

Dari sisi konsumen pemakaian mikrokontrol memberikan kelebihan antara lain :

  • Penggunaan Remote Kontrol yang multi fungsi.
  • Jumlah program chanel yang disimpan menjadi lebih banyak. Sebelum menggunakan mikrokontrol pesawat teve umumnya hanya dapat digunakan untuk menyimpan 8 hingga 12 program chanel.
  • Tampilan On Screen Display (OSD) pada layar TV untuk mengetahui fungsi kontrol yang dijalankan.
  • Fasilitas pemrograman chanel  (mengisi program chanel) secara otomatis dengan Auto Search yang mudah dan cepat. Sebelum ada mikrokontrol kita harus mengisi program chanel satu demi satu yang tentunya memakan waktu cukup lama.
  • Penyesuaian secara otomatis jika sinyal yang diterima sistemnya berubah. Sebelumnya kita harus menekan tombol switch PAL-NTSC jika sistim gambar yang tampil berubah.
  • Blueback, yaitu fasilitas muting layar yang berwarna biru jika siaran habis (tidak terima siaran). Dahulu kalau teve siaran habis, maka akan terdengar suara ngosos yang keras dan layar keluar noise (bintik-bintik seperi semut).
  • Fasilitas On Timer maupun Off Timer yang dapat menghidupkan atau mematikan TV secara otomatis sesuai yang dikehendaki pemakai



Dari sisi produsen penerapan teknologi mikrokontrol memberikan keuntungan antara lain :

  • Sirkit menjadi lebih sederhana tidak rumit sehingga mempercepat proses produksi. Jika terjadi perubahan disain rancangan tidak perlu mengganti sirkit perkabelan (hard ware), tetapi cukup mengganti "isi program" (soft ware) mikrokontrol.
  • Proses adjustmen (penyetelan) menjadi lebih mudah dan cepat. Sebelum menggunakan mikrokontrol ada banyak adjustment mekanis yang perlu dilakukan seperti coil dan VR trimer. Dengan mikrokontrol memungkinkan adjustmen secara digital sehingga mempercepat proses produksi maupun reparasi. Teknisi tidak perlu membuka cabinet teve untuk memperbaiki adjustment seperti AGC, White Balance, dan geometri.

Artikel Terkait:





sumber:
marsonotv.blogspot.co.id